Sudah hampir 22 tahun sejak booming nya film Titanic yang mengisahkan tentang tenggelamnya kapal terbesar dan termegah pada jamannya, yaitu RMS Titanic.

Film garapan sutradara James Cameron ini sukses membuat para penonton berdecak kagum akan adegan-adegan epik didalam film yang menggambarkan bagaimana detik-detik kapal Titanic terbelah dua dan tenggelam.

Titanic (film 1997)

Tapi, tahukah kamu bahwa di dalam film Titanic tersebut ada banyak hal yang menceritakan kejadian yang tidak sesuai dengan kejadian aslinya. Sehingga banyak orang yang mengasumsikan bahwa RMS Titanic sebenernya tidaklah tenggelam karena menabrak gunung es.

RMS Titanic
Tragedi yang menimpa RMS Titanic terjadi pada malam 14 April sampai pagi 15 April 1912 di samudra Atlantik Utara.

Empat hari setelah berangkat dari Southampton dalam pelayaran perdananya menuju New York City. Titanic, mengangkut sekitar 2.224 orang ketika menabrak gunung es pada pukul 23:40 (waktu kapal).

Pada hari Minggu, 14 April 1912. Kapal ini tenggelam dua jam empat puluh menit kemudian pada pukul 02:20 hari Minggu dan mengakibatkan kematian lebih dari 1.500 penumpangnya yang banyak diantaranya adalah para miliarder salah satunya yaitu John Jacob Astor dan para imigran yang ingin mencari nasib di AS.


Banyak orang yang meninggal akibat hipotermia setelah mereka lompat atau jatuh ke air yang sangat dingin.

Tenggelamnya RMS Titanic menjadi salah satu bencana maritim masa damai mematikan sepanjang sejarah.Bencana ini memunculkan kemarahan publik yang meluas seperti kenapa jumlah sekoci hanya cukup untuk menampung 1.178 orang, sepertiga dari total keseluruhan penumpang dan awaknya.

Dari sini muncul berbagai pendapat dan teori mengapa Titanic dengan begitu mudahnya karam karena ‘gunung es’ ini, mengingat RMS Titanic waktu itu bisa dikatakan sebagai kapal termegah dan ter-wow pada jamannya.

Berikut beberapa teori konspirasi tenggelamnya Titanic. Walaupun masuk akal namun ini semua hanya masih sebuah teori dan belum tentu pasti kebenerannya.

1. Titanic Tidak Pernah Tenggelam


Titanic Tenggelam
Teori yang menarik dan sangat banyak orang percaya adalah bukan Titanic lah yang menabrak gunung es pada 14 April 1912, melainkan Kapal Olympic.

White Star Line (perusahaan pembuat kapal paling berpengaruh di Britania Raya) sebenernya membuat 3 kapal yang super besar dan mewah yaitu RMS Olympic pada 1908, RMS Titanic pada 1909, dan HMHS Britannic pada 1911.

Olympic, 'kakak' Titanic, yang merupakan satu dari tiga kapal mewah WSL dibangun oleh Harland dan Wolff.

Olympic memulai pelayaran pertamanya pada 15 Juni 1911 mengarungi rute perjalanan yang sama dengan Titanic, dan sampai dengan selamat di New York pada 21 Juni 1911.

Namun, di pelayaran kelima pada 20 September 1991 Olympic bertabrakan dengan kapal pesiar Inggris, HMS Hawke, di dekat Isle of Wight.


Hawke dan Olympic
Tabrakan itu mengakibatkan dua lubang besar 'menganga' di sisi kanan kapal dan air laut langsung membanjiri 2 kompartemen kedap air. Baling-baling kapal pun rusak. Meski mengalami kerusakan parah, Olympic berhasil kembali ke Southampton.


Orang di lubang Olympic
Nah, lalu muncul seorang penulis yang bernama Robin Gardinier mengemukakan teori konspirasi yang menggemparkan. Robin berpendapat bahwa kapal yang karam di Samudera Atlantik pada April 1912 itu bukanlah Titanic, melainkan Olympic.

Teori ini banyak di percaya karena Olympic sangatlah mirip dengan Titanic, bahkan kedua kapal tersebut bisa dikatakan ‘kembar’.

RMS Olympic kiri - RMS Titanic kanan

Dalam bukunya yang berjudul, Titanic: The Ship that Never Sank?, Robin mengatakan bahwa Olympic 'menyamar' menjadi Titanic dan sengaja ditenggelamkan untuk mencairkan asuransi dalam jumlah yang besar.

HMS Hawke menyalahkan Olympic atas kecelakaan yang menimpa kedua kapal itu.

Sementara itu perusahaan asuransi yang digunakan White Star Line, Lloyd's of London, diduga menolak untuk membayar klaim. Sehingga menyebabkan keterlambatan perbaikan dan keberangkatan pertama Titanic.

Akibatnya White Star Line dibanjiri tagihan biaya hukum, perbaikan, dan kerugian selama Olympic tak beroperasi.

Lalu Robin mengatakan bahwa WSL sengaja menukar bagian kapal bertulisan Titanic, dan memasangkannya pada Olympics untuk mendapatkan klaim asuransi itu.

Robin juga menyatakan bahwa faktanya uji coba laut Titanic di laut hanya berlangsung beberapa jam. Sementara Olympic selama dua hari.

Selain itu, Robin juga menduga kapal itu karam bukan akibat menabrak gunung es. Melainkan ditubruk kapal penyelamat yang mencoba 'bersembunyi di dalam kegelapan.

Pria itu percaya bahwa gunung es tidak 'mampu' untuk menghasilkan kerusakan yang dapat menenggelamkan bahkan membelah 4 bahtera itu.


2. Kecelakaan Titanic Disengaja


J.P. Morgan

Teori selanjutnya adalah bahwa tragedi Titanic bukanlah kecelakaan, melainkan disengaja oleh pihak-pihak tertentu.

J.P. Morgan adalah pemilik dari White Star Line, ia telah menginvestasikan banyak uangnya untuk Titanic. Jauh sebelum berlayar, dia sedang berencana membuat American Federal Reserve yang akan digunakan untuk me-regulasi sitem bank. Banyak yang mengkritik ide Morgan ini, dan semua kritikus itu juga telah membeli tiket untuk berlayar bersama Titanic.

Para kritikus itu di ketahui bernama -- John Jacob Astor IV, Benjamin Guggenheim, dan Isador Strauss – ketiganya menentang ide Morgan dan juga mengikuti pelayaran bersama Titanic.
Kematian ketiganya diduga direncanakan untuk melancarkan pendirian bank sentral tersebut pada tahun berikutnya, yakni 1913.

Morgan, dan juga beberapa teman dekatnya, diketahui membatalkan pelayaran mereka di menit-menit terakhir, dan akhirnya mereka selamat. Sedangkan musuh-musuhnya semua tenggelam. Seolah-olah Morgan sudah tahu bahwa Titanic tidak akan pernah sampai ke New York.

Gagasan Morgan pun tentang American Federal Reserve terwujud di tahun berikutnya, di tahun 1913. Sampai sekarang pun bank yang dikenal dengan nama J.P. Morgan Chase ini masih banyak digunakan dan menjadi sangat terkenal. 


Bank JP Morgan Chase
Menurutmu, apakah benar bahwa Morgan sengaja ‘membunuh’ mereka atau hanya kebetulan saja?

Diluar dari dugaan-dugaan diatas, mereka meninggal sebagai 'pahlawan'-- memberikan ruang bagi mereka di sekoci untuk anak-anak dan perempuan.

John Jacob Astor tetap tinggal di kapal setelah mendudukkan istrinya yang sedang hamil ke sekoci, lalu melambaikan tangan perpisahan.


Madeleine Astor dan suaminya John Jacob Astor (Wikipedia)
Isidor Straus, pemilik Macy juga memilih tinggal. Sang istri yang menolak naik ke sekoci tanpa pria yang ia cintai, ikut tenggelam.

Juga dengan Benjamin Guggenheim. Ia menolak naik sekoci. "Tak ada perempuan yang boleh ditinggalkan di atas kapal ini hanya karena Ben Guggenheim seorang yang pengecut," kata dia, seperti dikatakan saksi mata.


4. Diserang Kapal Selam U-Boat Jerman


U-Boat Jerman

Tahun 1915, tiga tahun setelah tenggelamnya Titanic, RMS Lusitania ditenggelamkan oleh kapal selam Jerman. Kedua kapal (Lusitania dan Titanic) dibuat oleh perusahaan yang sama, ukuran yang sebanding dan bahan yang sama, membuat para ahli teori konspirasi berpendapat bahwa Titanic mungkin diserang oleh kapal selam Jerman juga.

RMS Lusitania
Dari kesaksian para korban, mereka mendengar suara ledakan di kapal, dan sejumlah saksi mata melihat sorot lampu kapal di kejauhan, yang lalu dikaitkan dengan sebuah kapal bernama Californian yang berada tidak jauh dari Titanic. Namun, Kapal Californian juga melihat cahaya yang sama, yang berarti ada kapal ketiga – U-boat Jerman.

Namun, menurut saya teori ini cukup tidak masuk akal karena Perang Dunia I tidak dimulai sampai 1914. Sedangkan Titanic tenggelam pada tahun 1912, jadi tidak ada alasan bagi Jerman untuk menyerang kapal pada waktu itu.


5. Firasat Aneh Sang Jurnalis
Pada 1886, wartawan legendaris William T. Stead menulis kisah fiksi tentang tenggelamnya kapal yang berlayar di Atlantik setelah bertabrakan. Disebut pula bahwa kebanyakan penumpang ikut karam karena tak ada cukup sekoci.

Dengan artikelnya itu, Stead berusaha menarik perhatian pembaca tentang regulasi kelautan yang terlalu longgar -- yang tak mewajibkan kapal membawa sekoci yang cukup membawa semua penumpang dan awak kapal.

Stead kembali ke tema pada tahun 1892, dengan sebuah cerita berdasarkan kapal Majestic White Star Line. Klimaksnya, kapal yang melintasi Atlantik dan sarat dengan wisatawan tiba-tiba menabrak sesuatu.

Seperti dikutip dari ListVerse, dari suaranya, kapal tersebut seakan menabrak es besar. Para penumpang yang panik menuju dek, di tengah cuaca lembab dan dingin yang menusuk.

Bunyi es yang menabrak sisi kapal terdengar menggelegar, meredam kata dan jeritan orang-orang yang ada di sana. Sejurus kemudian, terdengar teriakan: "Ada gunung es di sisi kapal!"

Dua dekade kemudian, Stead tewas dalam tragedi yang telah ia 'ramalkan'. Ia menjadi korban tewas dalam kecelakaan Titanic.

Hanya ada 20 sekoci dalam kapal Titanic, yang hanya cukup mengangkut setengah dari manusia yang ada di kapal.